Setiap dari kita pernah mengalami setidaknya satu momen dalam hidup dimana kita merasa terluka begitu dalam. Dan setiap dari kita, mengalaminya dalam berbagai rupa. Mungkin kehilangan, mungkin dikhianati, mungkin ditolak, mungkin juga terabaikan. Namun semua memiliki satu rupa yang sama yaitu menyisakan rasa sakit di hati.
Berangkat dari luka itu pulalah, premis kisah-kisah Blue Valley bermula. Berada di universe yang sama, sebuah komplek perumahan di selatan Jakarta, para tokoh memulai kisahnya. 5 penulis didapuk menjadi pencerita. Mereka yang telah berdialog langsung dengan para penghuni di sana. Bertemu dengan seorang wanita yang kehilangan cinta satu-satunya dalam hidup, lelaki muda yang menatap kelam sebuah hubungan, suami-istri yang tak lagi bertemu harap, dan lainnya. Kalian harus mendengarkan kisah mereka. Temui mereka dalam cerita-cerita yang ditulis dalam Blue Valley series.
Menyoal luka, saya mendapat kesempatan untuk bertemu Gamal dan Ninna. Suami-istri yang telah melewati 5 tahun kehidupan pernikahan. Sebagian besar dari kita setuju, bahwa pernikahan akan menjadi lengkap dengan hadirnya seorang anak. Begitupula Gamal dan Ninna. Mereka memulai kehidupan rumah tangga dengan perencanaan yang matang. Mereka bahkan memikirkan, desain rumah yang mereka inginkan, tanaman di halaman, dapur tempat Ninna memasak, juga termasuk anak. Berapa anak yang akan mereka punya? Bersekolah dimana kah? Kegiatan apa yang akan diikutinya? Namun rencana hanya menjadi mimpi yang tak pernah terealisasi ketika Ninna divonis kanker rahim dan harus menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim), yang itu juga berarti, mereka harus mengubur impian untuk memiliki anak.
Hal ini yang kemudian menjadi fokus utama cerita Melankolia Ninna. Kita boleh saja bersedih karena kehilangan sesuatu. Namun, bagaimana jika yang hilang justru adalah sebuah harapan? Mimpi-mimpi yang telah dipupuk demikian lama.
Selama proses penulisan Melankolia Ninna, saya memposisikan diri berada di antara keduanya. Melihat Ninna yang mencoba bangkit lagi setelah momen duka, Juga menoleh ke arah Gamal yang ingin hidupnya terus berlanjut, namun kaki masih terantai duka yang lalu.
Bagaimanakah kedua orang ini melalui masalah yang mereka hadapi? Dengarkan kisah mereka dalam Melankolia Ninna. Terbit Desember 2016.
Baca juga kisah-kisah lainnya:
Elegi Rinaldo oleh Bernard Batubara
Senandika Prisma oleh Aditia Yudis
Asa Ayuni oleh Dyah Rinni
Lara Miya oleh Erlin Natawiria
Berangkat dari luka itu pulalah, premis kisah-kisah Blue Valley bermula. Berada di universe yang sama, sebuah komplek perumahan di selatan Jakarta, para tokoh memulai kisahnya. 5 penulis didapuk menjadi pencerita. Mereka yang telah berdialog langsung dengan para penghuni di sana. Bertemu dengan seorang wanita yang kehilangan cinta satu-satunya dalam hidup, lelaki muda yang menatap kelam sebuah hubungan, suami-istri yang tak lagi bertemu harap, dan lainnya. Kalian harus mendengarkan kisah mereka. Temui mereka dalam cerita-cerita yang ditulis dalam Blue Valley series.
Menyoal luka, saya mendapat kesempatan untuk bertemu Gamal dan Ninna. Suami-istri yang telah melewati 5 tahun kehidupan pernikahan. Sebagian besar dari kita setuju, bahwa pernikahan akan menjadi lengkap dengan hadirnya seorang anak. Begitupula Gamal dan Ninna. Mereka memulai kehidupan rumah tangga dengan perencanaan yang matang. Mereka bahkan memikirkan, desain rumah yang mereka inginkan, tanaman di halaman, dapur tempat Ninna memasak, juga termasuk anak. Berapa anak yang akan mereka punya? Bersekolah dimana kah? Kegiatan apa yang akan diikutinya? Namun rencana hanya menjadi mimpi yang tak pernah terealisasi ketika Ninna divonis kanker rahim dan harus menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim), yang itu juga berarti, mereka harus mengubur impian untuk memiliki anak.
Hal ini yang kemudian menjadi fokus utama cerita Melankolia Ninna. Kita boleh saja bersedih karena kehilangan sesuatu. Namun, bagaimana jika yang hilang justru adalah sebuah harapan? Mimpi-mimpi yang telah dipupuk demikian lama.
Selama proses penulisan Melankolia Ninna, saya memposisikan diri berada di antara keduanya. Melihat Ninna yang mencoba bangkit lagi setelah momen duka, Juga menoleh ke arah Gamal yang ingin hidupnya terus berlanjut, namun kaki masih terantai duka yang lalu.
Bagaimanakah kedua orang ini melalui masalah yang mereka hadapi? Dengarkan kisah mereka dalam Melankolia Ninna. Terbit Desember 2016.
Melankolia Ninna oleh Robin Wijaya
Blue Valley series by Falcon Publishing
Di pojok
selatan Jakarta, kau akan menemukannya. Tempat itu tak sepanas bagian Jakarta
lainnya. Langit di sana sering berubah seolah mengikuti suasana hati
penghuninya. Kau akan bisa menemukannya dengan mudah. Ada banyak rumah di sana.
Orang menyebut tempat itu Blue Valley.
Dari
gerbang, ambillah jalan ke kanan, dan temukan satu-satunya rumah yang berpagar.
Kau tidak akan salah. Pemiliknya adalah sepasang suami istri. Sang suami pandai
merupa kayu-kayu menjadi perabot yang indah, sedangkan sang istri menata rumah
dengan nuansa vintage yang meneduhkan. Bersama-sama, keduanya menghidupkan
ruang impian mereka: sebuah kamar bayi yang dipenuhi warna.
Namun, duka
menghampiri. Sang istri kehilangan rahimnya sebelum sempat mengandung impian
mereka. Menyisakan luka yang mewujud sebuah melankolia. Gamal dan Ninna,
menatap pupus harapan, seperti hidup yang hanya menyisakan warna kelabu saja.Baca juga kisah-kisah lainnya:
Elegi Rinaldo oleh Bernard Batubara
Senandika Prisma oleh Aditia Yudis
Asa Ayuni oleh Dyah Rinni
Lara Miya oleh Erlin Natawiria