Apa yang akan kamu lakukan ketika seseorang meletakkan sekotak kenangan
di depan rumahmu?
Menyisipkan sebagian yang ingin kamu ingat, dan sebagian lainnya tidak.
Mungkin ini lebih dari sekadar persoalan masa lalu dan ingatan.
Bahwa sebaiknya kaki yang telah melangkah, tak perlu lagi dijerat
bayang-bayang.
Bahwa kepalamu yang menatap lurus ke depan, sebaiknya tak perlu lagi
menoleh ke belakang.
Kita adalah manusia.
Mengingat-ingat adalah salah satu kegemaran kita.
Merupa kejadian dalam kepala, yang kerap mendulang senyum kembali.
Atau merasai lagi luka-luka yang lampau itu. Karena sakit di hati, tak
pernah bisa diobati, kecuali kita memilihnya sendiri.
Sesungguhnya, hidup kita tidak diperkarai hal itu saja.
Selemah-lemahnya ingatan menolak, bukankah hati tetap harus dikuatkan.
Jadi… jangan lekas gembira jika seseorang meletakkan sekotak kenangan
di depan rumah.
Kalau tidak ditinggalkan saja, sebaiknya kembalikan saja pada yang
punya.