Ada pertarungan sengit tentang dirimu dalam pikiranku.
Tentang keinginan untuk melupakanmu selamanya, atau terus bertahan dan meyakini bahwa kau akan mencintaiku suatu ketika nanti.
Bagaimana caraku memilah kesadaran tentang dirimu?
Aku tak tahu.
Sebab sejak saat cinta bertuliskan namamu, hidupku bagai mimpi yang tak pernah tahu di ujung mana akan terbangun.
Tetap saja, cinta itu sebuah perkara yang sulit.
Meski aku telah mengatakan bahwa aku belajar dari kesalahanku setelah mencintaimu.
Aku masih saja mencari-cari sepotong cinta darimu, dan kuanggap itu sebagai sebuah petualangan terindah.
Aku masih saja mendambamu, dan kuanggap jadi candu yang membuatku tak ingin lepas.
Aku payah.
Aku kalah.
Aku telah memasung kakiku sendiri dalam bayang-bayang dirimu.
Aku yang kini tak bisa lari dari balik tubuhmu.
Sedang kau tak kunjung menoleh ke arahku,
Dan aku tak tahu, kapan waktu itu akan tiba.