Nanti dulu, jangan buru-buru pergi. Rinduku belum tuntas padamu. Nanti dulu, jangan buru-buru pergi. Sampai aku benar-benar lelah mencintai. Meski aku tak yakin kapan saatnya itu. Nanti dulu, jangan cepat-cepat mengaku. Sepeti aku yang malu-malu meminta Tuhan menjadikanmu milikku. Nanti dulu, jangan keburu ingin lupa. Kalau kenangan sudah tak ada, bagaimana caraku mengingat kamu lagi? Nanti dulu, jangan cepat kau pahami. Aku dan...
Bagaimana aku bisa mempercayaimu Gamal, jika kamu tidak bisa mempercayaiku. Aku bisa mengerti semua yang telah kamu lakukan belakangan ini. Aku tahu kamu telah sangat memikirkanku. Pernah kuucapkan suatu kali, bahwa sulit bagiku untuk tidak menominasikanmu menjadi suami terbaik di dunia ini. Kamu punya segalanya yang kubutuhkan. Waktu, perhatian, cinta. Apalagi? Namun sekarang aku mempertanyakan semua yang kamu miliki itu? Aku mempertanyakan juga...