Lukaku belum pulih sepenuhnya.Lukaku masih menganga.Lukaku serupa hantu.Lukaku terus hadir dari masa lalu.Lukaku belum mau pergi.Lukaku terlalu setia.Jengah dan lelah.Ternyata luka seperti bayangan yang mengikuti ke mana pun kita pergi.Luka seperti noda permen karet di sepatu.Terbawa ke mana-mana.Tercecer di mana-mana.Luka membuatku lelah.Merasakan luka membuatku jengah.Tapi aku masih terus merasakannya.Entah sampai kapan.Entah berakhir kapan.Entah upayaku cukup ataukah kurang.Entah di titik mana aku mampu benar-benar...
Seperti senja hari ini. Seperti malam yang akan turun nanti. Akan ada waktu-waktu dimana kita rela menanti untuk sesuatu yang memberi bahagia pada akhirnya. Sebab tak ada penantian yang tak berujung. Tak ada satu perjalanan tanpa titik akhir. Aku percaya itu. Tuhan sudah lama tahu, aku mencintaimu. Ia tahu setiap perasaan yang tak kubisikkan pada banyak orang. Ia tahu setiap doa yang kurapal...
Kau selalu membicarakan tentang sepi. Padahal aku selalu ada di sampingmu. Kau mengeluhkan hidup dan mengatakan betapa lelahnya berjalan sendirian. Kau bahkan tak sadar, aku tak pernah meninggalkanmu. Kau kerap bercerita tentang harapan yang berganti menjadi angan. Tentang mimpi yang pupus, dan esok yang tak pernah pasti. Seolah tak ada aku yang bersedia ikut bersamamu. Kau tak pernah sadar, aku lah harapan itu....
Hidup punya cara sendiri untuk bermain-main denganmu. Dia ciptakan perpisahan. Agar kau mengerti tentang pentingnya kebersamaan. Hidup juga sering meletakkan kita pada momen ketiadaan. Karena mungkin dengan cara itu, kita akan lebih menghargai apa yang kita miliki. Jangan tanya tentang sebab. Karena 'kenapa' tak pernah membuatmu berhenti bertanya. Bukankah selalu ada alasan untuk segala sesuatu? Dan hal itu kerap terjadi di luar kendali...
Setiap dari kita pernah mengalami kecewa. Untuk beberapa alasan, kita sadar, karena hal itu bermula dari sebuah harap. Karena yang terjadi, tak seperti keinginan. Dalam kasusku, hal itu adalah tentang dirimu. Kau mungkin sama seperti aku. Kau mungkin mengumpulkan kecewa yang sama tentangku. Kau tahu ketidak sempurnaanku, sedang memimpikan hal yang sempurna tentang aku. Hingga terkadang kau memilih tak mau melanjutkan langkahmu lagi....
Bagaimana jika aku menjamin padamu? Bahwa tak ada yang mampu memberimu cinta terbaik selain aku. Mungkinkah kamu memahami kesungguhanku? Bagaimana jika kamu memberi kesempatan kepadaku? Ada peyakinan yang sangat besar tentang arti bahagia. Bahwa aku, satu-satunya yang paling tahu bagaimana menciptakan bahagia itu. Hidup terkadang terlalu rumit untuk dipahami. Perjalanan juga terlalu melelahkan untuk sekadar mencari. Aku hanya ingin kamu tahu. Ada lautan...
Ada satu mimpi yang sampai hari ini tak pernah berakhir. Mimpi itu tentang kamu. Tentang harap yang selalu kujatuhkan kepadamu. Dan suatu hari nanti, kau menerimanya dengan sungguh-sungguh. Harapanku begitu. Kamu adalah sejuta ingin yang kuminta diam-diam kepada Tuhanku. Yang kubisikkan Sayang setiap kali aku melihat gambar wajahmu. Meski itu hanya bisa kuucap dalam sendiriku. Tanpa kamu tahu. Tanpa orang tahu. Doa-doaku setiap...
Cerita soreku hari ini: tentang kamu, masih kamu, selalu kamu. Serpih harap dan angan yang kukumpulkan merupa dirimu. Terkadang, aku sangat merindukanmu. Hingga aku tak tahu, sanggupkah aku menunggu esok, demi untuk melihatmu lagi. Jangan abaikan aku, ketika aku berada dalam titik terendahku. Jangan melewatkanku, ketika aku sedang sungguh mencintaimu. Bisakah, sejenak saja, kita duduk semeja. Dan biarkanku memandangi setiap liku wajahmu. Sebelum...
Nanti dulu, jangan buru-buru pergi. Rinduku belum tuntas padamu. Nanti dulu, jangan buru-buru pergi. Sampai aku benar-benar lelah mencintai. Meski aku tak yakin kapan saatnya itu. Nanti dulu, jangan cepat-cepat mengaku. Sepeti aku yang malu-malu meminta Tuhan menjadikanmu milikku. Nanti dulu, jangan keburu ingin lupa. Kalau kenangan sudah tak ada, bagaimana caraku mengingat kamu lagi? Nanti dulu, jangan cepat kau pahami. Aku dan...
Bagaimana aku bisa mempercayaimu Gamal, jika kamu tidak bisa mempercayaiku. Aku bisa mengerti semua yang telah kamu lakukan belakangan ini. Aku tahu kamu telah sangat memikirkanku. Pernah kuucapkan suatu kali, bahwa sulit bagiku untuk tidak menominasikanmu menjadi suami terbaik di dunia ini. Kamu punya segalanya yang kubutuhkan. Waktu, perhatian, cinta. Apalagi? Namun sekarang aku mempertanyakan semua yang kamu miliki itu? Aku mempertanyakan juga...
Ada pertarungan sengit tentang dirimu dalam pikiranku. Tentang keinginan untuk melupakanmu selamanya, atau terus bertahan dan meyakini bahwa kau akan mencintaiku suatu ketika nanti. Bagaimana caraku memilah kesadaran tentang dirimu? Aku tak tahu. Sebab sejak saat cinta bertuliskan namamu, hidupku bagai mimpi yang tak pernah tahu di ujung mana akan terbangun. Tetap saja, cinta itu sebuah perkara yang sulit. Meski aku telah mengatakan...