Bukannya Aku Meninggalkanmu, Sayangku. Tapi Kau Yang Melangkah Menjauh
By Robin Wijaya - Agustus 12, 2015
pict: IG @robinbiewijaya
Tentang bagaimana cinta berlaku dalam hidup manusia.
Seseorang pernah berkata, 'Kau tidak bisa mencegah seseorang datang untuk melukaimu. Kau hanya bisa memilih untuk hidup dengan luka itu, atau belajar melupakannya'
Namun perkara melupakan cinta tak pernah sesederhana jatuh cinta.
Kita bisa jatuh cinta dalam waktu singkat, tapi tak bisa melupakan cinta sesingkat yang kita inginkan.
Maka jika sudah begitu, seringnya kita hanya membuat pengandaian:
Seandainya seseorang itu tak pernah datang.
Seandainya perasaan itu tak pernah sedemikian menang.
Dan seandainya...
Namun ketahuilah, kau tak bisa menulis takdirmu sendiri.
Seperti kau tak pernah bisa menggores angin, atau membekukan matahari.
Kau hanya mampu membiarkan mereka datang.
Dan jika kemudian mereka memilih pergi, kau tak bisa menahannya untuk terus berada di sisimu.
Maka bagaimana caramu menyiasati rasa?
Sayangilah dirimu.
Kau harus menguatkan dirimu.
Kau boleh jatuh cinta kedua dan ketiga kali, tapi jangan terjadi pada orang yang sama.
Terlebih untuk mereka yang telah menciptakan luka itu.
Katakan sudah untuk sudah. Katakan cukup untuk cukup.
Dan jangan menengok kenangan itu lagi.
Karena cinta terkadang begitu jahat, Sayangku. Dan kenangan adalah senjata terbaik yang ia miliki untuk membuatmu jatuh lagi.
Kau perlu tersenyum untuk duniamu.
Kau perlu bahagia untuk dirimu.
Ingat prinsip ini, cinta tak pernah membuatmu meninggalkannya.
Tapi ia yang lebih dulu melangkah menjauh.