Cinta Sejati dan Cinta Yang Sekadar Mampir

By Robin Wijaya - Agustus 05, 2015



Jika bertanya, bagaimana cara mengenal cinta sejati dan yang sekadar mampir?
Yang sejati mengukir prasasti.
Yang sekadar mampir meninggalkan jejak kaki di atas tanah.
Kelak angin datang, yang tersisa hanya segenggam debu yang terbang dan hilang.
Cinta sejati, sekali pun telah dikubur dalam-dalam. Akan ada orang yang menggalinya lagi. Mempelajarinya lagi. Mengisahkannya lagi.
Cinta yang sekadar mampir cuma pernah jadi cerita. Esok pun orang akan lupa.

Jika bertanya, bagaimana cara mengenal cinta sejati dan yang sekadar mampir?
Cinta sejati selalu ada ketika dibutuhkan.
Cinta yang sekadar mampir selalu ada (urusan) ketika dibutuhkan.
Kalau waktu saja tak punya, bagaimana mau ada cinta?
Waktu dan cinta itu bersahabat.
Cinta yang setia adalah yang mampu mengarungi waktu yang panjang bersama-sama.

Cinta sejati seperti dua pasang kaki yang selalu melangkah bersama.
Bersisian. Bukan berusaha saling mendahului.
Bukan meninggalkan, dan bukan bersembunyi di belakang.
Karena sejatinya cinta yang ada di sisimu selamanya.

Cinta sejati seperti sekolah. Yang mau belajar bersama dan menghadapi ujian untuk naik kelas.

Cinta sejati memberi kepastian, bukan keputus asaan.
Cinta sejati tak pernah sekadar mampir.

  • Share:

You Might Also Like

6 komentar

  1. slalu kagum sama tulisan kak robin^^

    BalasHapus
  2. keren kak.ajarin ya kak eh slam kenal dlu

    BalasHapus
  3. ajarin aku kak . main main ke blog aku dong kak. aku pengen belajar menulis kak.
    oh iya salam kenal ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Raka, thank you. Nanti aku bertamu ya, dan salam kenal juga :)

      Hapus