Mungkin terdengarnya, ini terlalu awal untuk diucapkan. Tetapi, dalam 3 hari terakhir setidaknya, sudah beberapa kali aku merasakan, bahwa mungin aku tak akan bisa hidup tanpamu. Tanpa mencintaimu. Walau sekejap saja. Beberapa tahun lalu, kita memulai ini tanpa letupan cinta seperti yang dialami remaja. Aku menilai, caramu mencintai begitu sederhana dan tak terlihat mengada-ngada. Kamu tak memasang satu standar tertentu, bahwa mencintai seharusnya...
Aku, mungkin seperti kebanyakan orang lainnya. Yang selalu menganalogikan cinta sebagai rumah. Untuk kembali pulang. Untuk beristirahat sejenak. Untuk berlindung dari terik maupun dingin. Dan kamu adalah pengelana yang selalu ingin pergi. Yang selalu mencari. Yang terkadang, berjalan seperti tak punya arah pasti. Namun, semua pengelana pun butuh rumah. Sesungguhnya pergi adalah sebuah perjalanan untuk kembali. Maka, aku tak akan memintamu bergegas pulang....