Buku Perdana Saya - TULISAN DI ATAS PASIR

By Robin Wijaya - Februari 16, 2011



Bertahun-tahun yang lalu kau pergi, meninggalkan segala kenangan bahkan di saat aku belum siap menghadapi kehilangan. Aku berharap semuanya akan berjalan seperti biasanya, tapi aku salah. Seperti biasanya adalah sebagaimana kau selalu ada untukku, seperti biasanya adalah sebagaimana kita selalu bersama.

Kenyataan kadang berkata lebih pahit dari takdir. Aku kehilanganmu, dan merindukan kehadiranmu. Merindukan segalanya yang aku tahu tentangmu. Dan kau tahu, memiliki rindu adalah beban terberat yang harus kupikul selama kau tiada.

Harusnya kubiarkan kau pergi perlahan-lahan agar aku tak merasakan sakit karena kehilanganmu tiba-tiba. Tapi ternyata bukan dengan cara seperti itu kita harus terpisah.



Tak ada yang bisa mengalahkan kerinduan dan kehilangan yang begitu besar. Seperti terang yang tak sempurna tanpa gelap, kehilangan melengkapi arti kebersamaan, kerinduan menggenapi perasaan.

Tulisan di atas pasir, menuangkan 15 kisah yang bercerita tentang rindu dan kehilangan. Mengajak kita tersenyum saat tahu arti cinta dibalik rindu, dan menangis saat tahu kehilangan akan segera datang di sela-sela kebersamaan.

Rindu yang digambarkan secara universal. Pada pasangan, orang tua, sahabat bahkan Tuhan. Tapi dalam satu kata yang menggariskan semuanya. Yaitu, CINTA.





Mengalami jatuh cinta adalah sesuatu yang wajar terjadi pada manusia. Karena Tuhan memberikan hati, karena Tuhan menciptakan rasa.



Cinta menghadirkan bagian-bagian perasaan pada seseorang yang memilikinya; kasmaran, kagum, senang, bahagia, sakit hati, kecewa, takut, rindu dan yang lainnya.



Tapi sadarkah kita, memiliki RINDU adalah bagian terberat dari memiliki CINTA. Betapa kita sibuk menahan gejolak-gejolak yang timbul saat kita mengharapkan keberadaannya. Orang pendiam pun bisa mendadak menjadi pujangga saat rindu menyelimutinya. Orang cuek pun bisa mendadak kelimpungan saat ia tak kuasa menahan rasa ingin bertemu. Orang yang sering kali tak tergerak, bisa jadi melakukan sesuatu untuk memenuhi hasrat rindu nya. RINDU menjadi sesuatu yang menyesakkan tapi sekaligus indah.



Dan, kenapa kah KEHILANGAN hadir? Untuk melengkapi. Seperti sebuah perjalanan yang terhenti di sebuah titik. Cerita yang memiliki awal dan akhir. Begitulah kehilangan hadir mengisi kebersamaan. Sayangnya, ia bukan ‘tujuan’, tapi ambang perjalanan tanpa batas. Selesai, tapi tak pernah tuntas. Berakhir tapi dengan rasa yang menyakitkan.



Begitulah Rindu dan Kehilangan menjadi dua kata sekaligus masalah. Menjadi emosi yang sering kali menggerakan hati dan pikiran kita untuk melakukan sesuatu. Rindu dan Kehilangan, dua kata yang akhirnya menjadi bagian dari 15 kisah dalam buku ini.



Hati menghadirkan rasa, rasa mengejakan kata.





Untuk teman-teman yang mau order, bisa message ke inbox Leutika Prio/ Leutika Publisher (penerbit), atau ke FB saya: Robin Wijaya (Penulis). Atau SMS ke 083895715176.

Buku ini hanya dijual secara on-line ya (tidak dijual di toko buku)
Harga buku : Rp. 32.000
Ongkos kirim : Rp. 10.000 (Pulau Jawa) Rp. 15.000 (Luar Pulau Jawa)



Terima kasih sudah mau membaca :)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar