Datang dan Pulang

By Robin Wijaya - Juli 09, 2014


image source: instagram @robinbiewijaya


Kau mengucap salam perpisahan itu beberapa waktu lalu.
Kau katakan untuk pergi sejenak.
Untuk apapun yang ingin kau capai di luar sana.
Meski aku tak tahu berapa lama kau akan pergi, dan kapan kau kembali.


Kulepaskan kau, walau ketidak relaan terselip dalam anggukanku.
Kepergianmu. Punggungmu. Jejak langkahmu.
Kurekam semua yang mampu kuingat, agar aku tak lupa tentangmu ketika kau kembali kelak.

Lama tak ada cerita yang kau berikan sebagai kabar.
Berhasilkah kau dengan segala yang kau mimpikan?
Cukupkah apa yang sudah kau capai kini?

Semua yang kau inginkan telah jadi bagian doaku setiap malam.
Hey, aku rindu padamu. Ingin kukatakan seperti itu.
Tapi kau terlalu riang menceritakan hal lainnya.
Membuatku tak yakin. Kau mungkin saja tak merasakan rindu seperti yang kupunya.

Yang terjadi tetaplah sama.
Doa itu. Harapmu. Mimpimu. Dan keyakinan kalau akan pulang padaku kelak.
Hanya karena itu semua, kupastikan diriku untuk menunggu.
Hingga ketika kau datang. Kucukupkan syukur dan bahagiaku atas keberadaan dirimu di hadapanku.

Seperti yang kau harapkan, aku datang. Begitu katamu.
Kulebarkan pelukku. Kudekap kau dengan segala rindu yang telah lama menunggu.
Tapi di antara hangat yang mendekam, dingin merambat menyadarkanku.
Kau tak memilih kata pulang untukku.
Dan aku tak bisa menyembunyikan kecewa itu.
Kau bukanlah tamu, bukan juga orang asing yang singgah untuk berteduh.
Kau adalah harap yang tak pernah kupupuskan.

Tapi kau tak pulang untukku, kau hanya datang.
Sebagai orang lain...
Dan rinduku telah jadi sia-sia.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar