Move On

By Robin Wijaya - Januari 07, 2015

I owe the picture here


Dulu aku pernah mencintaimu.
Tapi kenyataan lebih memilih kita sebagai dua orang yang tak pernah mungkin menyatukan rasa.
Kau terlanjur termiliki, sedang aku patah hati.

Aku tahu, hidup tak selalu berjalan sesuai harapan.
Kadang orang yang kita beri perasaan tak memberi perasaan yang sama sebagai jawaban.
Dan aku sadar, aku tak bisa selamanya berdiam dalam kenyataan tersebut.
Aku punya hidup, dan aku berhak mengisinya dengan kebahagiaan.
Maka kukuatkan pilihan hatiku, untuk melupakanmu.
Untuk melanjutkan hidup tanpa suara tawamu.
Untuk melewati hari tanpa menatap senyummu.

Hidup akan lebih baik dengan ketiadaanmu di sampingku.
Aku tak perlu khawatir untuk terluka lagi.
Tak perlu berpura-pura gembira sementara menyembunyikan kesedihan.
Dan di sini lah aku. Pada titik ini. Melewatkan sebagian waktu dengan keadaan hati yang baru.

Tapi jika kau kembali... entah aku harus merasa senang atau kah sedih.
Kau mematahkan sebagian langkah yang telah kutempuh.
Kau membuatku menoleh lagi ke arahmu.
Kau membuatku ragu.

Aku punya hidup, dan aku berhak bahagia, dengan atau tanpamu.
Kudengar kau memanggil namaku.
Namun sudah kukatakan pada diriku:
Melepaskanmu mungkin terasa sakit. Tapi setidaknya, itu cukup kurasakan sekali. Ketimbang aku terus berada di sisimu, dan mesti terluka berkali-kali.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mungkin dengan kata berpisah kita bisa memperbaiki diri menjadi blebih baik, mungkin dengan kata ikhlas pasti akan dipertemukan dengan yang lebih baik.
    Karena aku tahu bahwa cinta tau kemana dia harus pulang, walaupun harus mengarungi banyak samudra melewati banyak gunung melewati problematika kehidupan, kalau memang sudah di takdirkan untuk bersatu pasti ada cara yang indah untuk kita dapat dipertemukan kembali..
    Maaf curhat bang robin hhe

    BalasHapus