Namamu, Setapak Kenangan Tanpa Jalan Keluar

By Robin Wijaya - Maret 22, 2016



Anggap aku langkah kakimu di pasir rapuh.
Yang menolak untuk kau ajak berjalan lagi, karena hanya akan meninggalkan jejak.
Perkara jatuh cinta tak semudah menjadi setia.
Sedang melupakan lebih sulit dilakukan ketimbang mengingat.

Kamu, setapak kenangan tanpa jalan keluar.
Mungkin otakku ini tak berongga.
Hingga semua tentangmu terperangkap tak bisa lolos.
Atau hati sudah kadung kedap.
Hingga mereka yang datang tak lagi bisa menembus untuk diberi kesempatan.

Waktu itu, lewat matamu, aku menatap penuh selidik.
Benarkah seluruh dirimu dibuat dari cinta?
Kamu terlalu hebat.
Hingga aku tak bisa menolak untuk jatuh dalam dekap.
Hanya lewat sekejap tatap.
Hanya dengan kecup yang sekilas.

Sesore ini, kusujudkan tubuh berkali-kali.
Dalam setiap kening yang melekat di tanah, kukatakan pada Tuhan.
Tolong bebaskan aku dari lingkar tak bersudut.
Tiadakan sakit, karena kenangan kadang berwujud luka.
Tepikan ingat, agar langkah tak lagi berat.

Aku ingin lupa, pada setiap hangat yang kelak menjadi dingin,
pada setiap senyum yang tak lagi lengkung,
pada cinta yang berwujud bayang-bayang...

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. aku baru saja membaca novel Versus punya abang. novel yg seru dan kaya akam cerita. buku ini cuma empat hari saya baca saking enaknnya., biasanua sih seminggu untuk ngebaca satu novel. rating 90 bisa diberikan untuk novel abang. aku minta bbm atau line nya yah. mau nanya cara nerbitin buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah baca Versus. Silakan ke LINE ID @robinbiewijaya

      Hapus