Newest of me "Jika Hujan Pernah Bertanya"
By Robin Wijaya - Oktober 19, 2011
Aku tak pernah berpikir kalau segalanya akan
berakhir padamu. Sejak dulu, sejak kali pertama kita bertemu, kau bukanlah
satu-satunya yang kuanggap istimewa.
Kalau kubilang segalanya kebetulan,
mungkin salah. Kalau kubilang itu karena takdir saja, mungkin tak selamanya
benar. Ada hal lain, yang membuatku yakin dengan keputusanku. Kau melakukan
sesuatu, yang mustahil bagi setiap orang.
Kau mencintaiku dengan hati, kau menatap
mataku karena rasa, kau berucap dan melakukan semuanya bukan dengan kebanyakan
cara yang mereka lakukan. Kau berbeda. Kau istimewa.
Bersamamu saja, aku yakin selamanya.
Karena aku tahu, aku tak butuh wajah untuk dinikmati, aku tak butuh tawa untuk
sekedar menyenangkan, apalagi penampilan yang bisa dibilang hanya memesonakan.
Ada yang lebih dari itu. Yaitu, hati dan
kesetiaanmu. Bukankah tempat untuk mencintai secara pasti hanyalah ‘hati’?
Bukankah dari ratusan kriteria yang aku cari sebagai sempurna, sebenarnya aku
hanya perlu satu saja? Aku bukan mencari sesuatu yang lengkap, tapi pelengkap.
Kau adalah tempat terbaik untuk berbagi. Seperti
awan yang setia pada hujan.
3 komentar
mas robin, pertama yang saya suka ketika awal menerima buku ini adalah kalimat di cover yang "Setia adalah alasan kecilku untuk tetap mencintaimu", haduwwww, rasanya jlebb banget dehh,,,
BalasHapuskedua semuaaaa ceritanya. kadang saya sampe berkaca-kaca.
yang ketiga adalah covernya. sangat sangat cantik ^^
Saya juga suka covernya, dan suka tag line "setia adalah alasan kecilku untuk tetap mencintaimu" :D
BalasHapusMakasih ya udah baca. Ditunggu loh reviewnya. Hehehehehe....
iya, saya pingin banget nulis review nya, tapi rasanya banyak banget yang mau ditulis, hahahaha, jadi bingung deh...
BalasHapus