Sahabat Hingga Akhir Hayat

By Robin Wijaya - Oktober 22, 2013

          Earl C. Willer menyampaikan kisah tentang dua orang pria yang bermain sejak kanak-kanak sehingga menjadi sahabat karib. Walaupun Jim sedikit lebih tua daripada Phillip dan sering mengambil peran sebagai pemimpin, mereka mengerjakan segalanya bersama-sama. Mereka bahkan ke SMU dan perguruan tinggi yang sama.
          Sesudah lulus kuliah, mereka memutuskan untuk masuk menjadi marinir. Melalui serangkaian keadaan yang unik, mereka berdua akhirnya dikirim ke Jerman. Di sana mereka berjuang bahu membahu dalam salah satu perang terburuk dalam sejarah.
          Pada suatu hari yang panas terik selama suatu pertempuran yang sengit, di tengah tembak-menembak yang gencar, pengeboman, dan dalam keadaan terjepit, mereka diberi perintah untuk mundur. Sementara para prajurit berlarian mundur, Jim menyadari bahwa Philip belum kembali bersama yang lain. Perasaan panik mencengkeram hatinya. Jim tahu bahwa jika Philip tidak segera kembali, maka ia pasti tidak akan selamat.
          Jim memohon kepada perwira komandannya agar ia diizinkan pergi mencari sahabatnya, tetapi dengan marah, komandannya menolak permintaan itu, dan mengatakan tindakan itu sama saja dengan bunuh diri.
          Dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, Jim tidak mematuhi larangan tersebut dan pergi mencari Philip. Dengan jantung berdebar, sambil berdoa, dan terengah-engah, ia berlari menerobos hujan tembakan, berseru memanggil Philip. Tidak lama kemudian, peletonnya melihat Jim terhuyung-huyung menyeberangi medan perang sambil menggendong tubuh yang lunglai.
          Komandan Jim memarahinya, meneriakkan bahwa tindakannya cuma pemborosan waktu beresiko besar.
          "Temanmu sudah mati," ia menambahkan, "dan tidak ada yang dapat kamu perbuat."
          "Tidak Pak, Anda salah," jawab Jim. "Saya tiba di sana tepat pada waktunya. Sebelum ia meninggal, kata-kata terakhirnya adalah, 'Aku tahu kamu pasti datang'."

Diambil dari buku The Treasure of a Friend (Sahabat, Harta Yang Paling Berharga) oleh John C. Maxwell dan Dan Reiland.
Salah satu cerita favorit saya, yang sering saya baca berulang-ulang.

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar