Ummm... mau ngomong apa ya?

          Saya ini salah satu penggemarnya Sefryana Khairil. Dulu waktu belum jadi penulis saya selalu kagum sama tulisan-tulisan Sefry. Sekarang, setelah jadi penulis, saya makin kagum lagi dengan perkembangan gaya menulisnya (khususnya novel yang satu ini, really sweet!)

          Saya tahu kisah perjalanan novel ini. Ketika Sefry bilang akan mengangkat tema kuliner sebagai story line-nya, ketika Sefry sibuk cari-cari chef atau patissier untuk risetnya (hehehe, sorry ya, patissier yang waktu itu malah ngilang kemana tahu :p), proses penulisannya yang panjang dan kayaknya agak-agak terlibat emosi ya Sef (okay, ini sotoy), sampai pas baca soft-file nya yang bikin nyengir di chapter berapa itu (ah, nanti spoiler). Tapi, nggak nyangka dengan hasil akhirnya yang........ keren!

          Jangan berandai-andai kisah ini sama dengan Dongeng Semusim, Rindu atau Coming Home. Ini lebih fresh, nggak se-mellow 3 novel drama Sefry yang lain. Tapi percayalah, perempuan-perempuan pasti mengidolakan Harsa si tokoh utama cowok. Saskia yang kuat dan selalu mencoba percaya kalau ia bisa bertahan di atas kaki sendiri juga menunjukkan sisi lain dari perempuan di kebanyakan novel yang baru lihat cowok ganteng dikit aja langsung melted. Dua karakter yang cenderung bertolak belakang ini malah bikin greget.

          Oh ya, jangan minta sinopsis ceritanya ya. Nggak akan saya bocorin. Yang pasti, saya bisa membayangkan (baca: seperti merasakan) bagaimana aktifitas kedua tokoh ini yang bergelut dengan dunia pastry. Harum cake hangat yang baru diangkat dari oven, butter, aroma manis dari adonan yang sudah diuleni, hmmm... nikmati sendiri saja rasa manis novel ini.