Rekomendasi : Novel Black Book (Winda Krisnadefa)

By Robin Wijaya - April 25, 2011

Don’t judge the book by it’s cover, katanya begitu. Tapi kalo covernya saja sudah tidak menarik, ditambah judul yang tidak mengundang selera untuk membaca. Hmm… jangan salahkan pembaca dong kalo akhirnya menafikkan pepatah lama tersebut.

Well… untungnya Winda Krisnadefa dan Leutika Prio tahu betul bagaimana cara menarik konsumen. Pertama kali melihat cover buku berjudul “BlackBook” ini, langsung muncul kesan “ini lain daripada yang lain”, kehadiran cover hitam legam tanpa warna ini malah membuatnya eye catchy diantara banyak cover berwarna meriah. Ditambah judul buku yang membuat penasaran. Jadilah saya membacanya.

BlackBook menceritakan persahabatan Ayang, Amel dan Tomi yang sudah terjalin sejak SMP. Seperti kisah-kisah anak sekolah yang kita tahu, kemudian Ayang dan Tomi jatuh cinta. Status sahabat berubah jadi pacar. Tapi bukan semata-mata cinta yang jadi masalah mereka. Tomi jatuh ke dalam kasus narkoba. Direhabilitasi sampai dipindahkan dari kampusnya di Jakarta ternyata tidak membuat Tomi jera, malah ia menyeret Amel ke dalam kasus yang sama. Ayang yang berusaha mati-matian menyelamatkan Tomi dari barang haram malah dikacaukan dengan affair Tomi dan Amel dibelakangnya. Hancur, sakit, dan tak tahu apa arti ketulusan yang terabaikan. Ayang memilih pergi, tapi masalah muncul di saat yang bersamaan, Ayang mengandung janin buah cintanya bersama Tomi. Adakah jalan keluar untuk masalah yang mungkin membawa persahabatan mereka bertiga ke ambang kehancuran?

Masalah pelik yang diangkat Winda Krisnadefa dalam novel perdananya ini sangat khas remaja, bahkan mungkin saking khasnya kita seringkali lengah kalau hal seperti ini bisa saja terjadi pada diri kita atau keluarga kita. Fokus Winda yang menyoroti masalah narkoba patut diacungi jempol. Pastilah Winda telah melakukan riset dengan sangat baik sampai bisa menggambarkan dengan persis bagaimana si pengguna narkoba melakukan aktifitas mereka bahkan sampai istilah-istilah beken – which is cuma para user aja yang tahu – pun tertulis dengan sangat jelas. Konsep penulisan ala buku harian juga membuat pembaca tidak lelah, seperti… kalau tidak tuntas hari ini, ya curhatnya dilanjutkan saja besok. Dan, jangan lewatkan ending yang tak terduga di akhir cerita tapi tetap masuk logika. Ayo, masukkan ke novel ini dalam keranjang belanjamu ya :)


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar