Us...

By Robin Wijaya - Desember 15, 2011



Ada sebelah lenganku, untukmu berpegangan.
Aku bukan satu-satunya. Tapi percaya lah, aku bersedia, kapan pun kau butuh.

Aku punya telinga. Tapi bukan dengan itu aku mendengar.
Biar hati yang melakukannya untuk setiap yang kau ceritakan kepadaku.

Ada waktu untuk kita duduk bersama.
Secangkir kopi hangat untuk mengisi tawa di sela obrolan.
Dan untuk pelengkap, aku menyelipkan sesuatu di antara kita: senyum untuk menguatkan dan meyakinkanmu bahwa kau tak pernah sendiri.

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan sejumlah kenangan.
Dan untuk itu, aku menaruh namamu dalam deret panjang yang pantas di kenang.
Aku menaruh fotomu di salah satu sudut ruangan, agar aku tak cepat lupa wajahmu (meski akan ada banyak wajah baru yang hadir nantinya)

Kau tak perlu ragu. Kau tak perlu takut.
Waktu mengubah wajah dan usia kita, tapi tidak dengan ingatan.
Kau disana. Selamanya.

Kalau kau percaya Tuhan, kalau kau menginginkan surga.
Amin kan dalam hati.
Kita bertemu lagi di sana.
Suatu ketika, nanti.


*Sore, dan secangkir kopi. Untuk kamu, yang masih percaya 'sahabat adalah bagian terbaik dalam kenangan'

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar