Perpisahan sering kali menyadarkan kita betapa berartinya seseorang setelah dia tiada from novel Before Us - Cinta di Belakangmu, page 86 ...
Sebenernya udah lama banget baca buku ini. Tapi, yeah, gue emang jarang bikin review kecuali setelah gue baca buku tersebut sampai berkali-kali (dan ini yang terjadi dengan novel terjemahan yang satu ini).
Novel ini gue dapet dari Sinta dan termasuk novel yang agak susah dicari waktu itu (beberapa Gramedia bilang udah nggak re-stock), dan gue emang terlambat karena baru tahu setelah nonton filmnya. Bercerita tentang sebuah keluarga dengan seorang putrinya (Kate) yang menderita leukimia tipe APL (salah satu yang mematikan dan bisa memicu terjadinya komplikasi dengan penyakit lain, atau masalah dengan organ-organ tubuh yang penting). Masalahnya adalah, dari semua anggota keluarga tersebut, tidak satu pun yang memiliki kecocokan dengan presentase tinggi untuk menjadi donor bagi Kate. Alhasil, kedua orang tua mereka memutuskan untuk mempunyai anak lagi dengan rekayasa genetik sedemikian rupa sehingga si anak nanti bakal memiliki kecocokan struktur sumsum tulang belakang yang nyaris serupa dengan kakaknya.
Masalah datang ketika si anak yang dijadikan donor (Anna) beranjak remaja. Keinginan untuk memiliki kebebasan dan hak atas tubuhnya sendiri yang mendorong Anna menuntut orang tuanya lewat jalur hukum demi mendapatkan kebebasan tersebut. Terjadilah dilema dalam keluarga ini, antara sang Ibu yang berusaha mati-matian memperjuangkan kesembuhan Kate, dan Anna yang ingin didengar dan diberikan hak-hak manusiawinya.
Harus baca novel ini untuk tahu bagaimana endingnya. Karena pas baca pun, gue bener-bener nggak nebak 'ooohhhh... begitu toh yang sebenernya terjadi'. Well, agak pusing dengan POV orang pertama dengan hampir semua tokoh dalam novel ini menceritakan bagian mereka masing-masing. Tapi begitu mencapai ending dan gue manggut-manggut, 'kepusingan' itu gue anggap sebagai usaha penulis yang udah berusaha memberikan yang terbaik dalam novelnya.
Kalo kamu udah nonton filmnya, tetap harus baca novelnya. Karena dialog dan monolog di novelnya menurut gue lebih berbobot dan ngena, walaupun bahasa gambar di film saat Kate akan meninggal juga berhasil bikin Nyokap sama Kakak gue meleleh (ya, kita emang biasa nonton drama rame-rame, karena kalo nonton sendirian pasti gue ketiduran). Mungkin buku ini udah agak jarang di display di rak buku Gramedia, tapi di on-line shopping masih banyak kok. Selamat membaca :)
Pagi ini redup. Seperti matahari yang muncul malu-malu, aku menyembunyikan perasaan di hadapanmu. Bahkan ketika jarak tak lagi jadi batas. Aku membungkus suara, bahkan nafas. Khawatir detak jantungku pun menyatakan isyarat. Di hadapanmu kata-kata menjadi lumpuh. Aku lupa memilih abjad. Atau bisa jadi, aku lupa segalanya. Pesonamu mengaburkan kesadaranku. Kau juga salah. Kau seolah tak mau tahu. Mengertikah arti langkahku yang membelakangimu pelan-pelan?...
KAMU lah Cinta, aku mengulur waktu. Obrolan yang tak penting adalah satu-satunya cara untuk menunda kepergianmu. ...
KAMU lah Cinta, hari yang berulang. Aku mencintaimu lagi, setiap kali bangun pagi ...
>>HUJAN pertama bersamamu. Aku tak mau lekas reda. Agar tak berpisah. --HUJAN menyamarkan warna langit. Aku ragu-ragu, terang atau gelap yang akan muncul? >>HUJAN meninggalkan jejak basah. Seperti cintamu yang tertinggal disini, selamanya. --HUJAN meredupkan siang. Mungkin mengingatkanku, kalau tanpamu segalanya terasa senyap. >>Air yang menggenang. Aku bertanya, karena HUJAN atau air matamu? --Memandang genangan dari HUJAN. Aku berpaling segera, tak ada bayanganmu...
KAMU lah Cinta, kamu yang membuat aku memutar langkah. Selalu ada alasan untuk kembali. ...
KAMU lah Cinta, sebuah perjalanan. Bimbing aku agar selamat tiba di hatimu. ...
KAMU lah Cinta, tanpa hitungan waktu. Aku mencintaimu setiap detik. ...
Karena pagi untuk kamu. Aku bangun, dan mencintaimu sekali lagi... 24 hours... Seperti kalimat yang disekat oleh titik. Seperti kata diberi ruang oleh spasi. Cinta perlu jeda, agar tidak remuk karena terikat setiap saat. Ketika hari berangsur pergi, digantikan malam sebagai pembatas pertemuan kita, aku tak akan menolak. Biar kita pulang dengan membawa perasaan masing-masing. Karena cinta yang sebenarnya tak akan hilang karena...
KAMU lah Cinta, rindu yang tak pernah hilang. Dalam mimpi pun kamu datang. ...
Bertahun-tahun yang lalu BEFORE US adalah sebuah cerpen berjudul 'Radith' yang tidak pernah terpikir oleh saya kalau akan saya kembangkan menjadi sebuah novel. Sampai akhirnya saya menantang diri saya untuk menulis novel kembali (setelah novel sebelumnya yang bergenre remaja ditolak oleh GagasMedia pada tahun 2007), dan saya sangat tidak berminat untuk menulis novel lagi sejak saat itu. Lebih dari setahun lalu, naskah ini...
KAMU lah Cinta. Aku berhenti mencari. Menemukanmu sebagai jawaban ...
KAMU lah Cinta, tinggal di hati. Aku membawa perasaanmu, kemana pun, kapan pun. ...