HUJAN

By Robin Wijaya - Februari 13, 2012


>>HUJAN pertama bersamamu. Aku tak mau lekas reda. Agar tak berpisah.

--HUJAN menyamarkan warna langit. Aku ragu-ragu, terang atau gelap yang akan muncul?

>>HUJAN meninggalkan jejak basah. Seperti cintamu yang tertinggal disini, selamanya.

--HUJAN meredupkan siang. Mungkin mengingatkanku, kalau tanpamu segalanya terasa senyap.

>>Air yang menggenang. Aku bertanya, karena HUJAN atau air matamu?

--Memandang genangan dari HUJAN. Aku berpaling segera, tak ada bayanganmu disana. 

>>Cahaya di antara riak HUJAN. Aku percaya, kamu kembali tanpa tersesat.

--HUJAN tanpa pelangi. Mencintai dan patah hati di waktu yang sama.

>>HUJAN yang datang bersama awan. Apa kamu percaya takdir? Apa kamu percaya kita ditujukan kepada tempat yang sama?

--HUJAN seperti rindu. Jatuh di tanah kering, merekatkan celah. Seperti itu kah kamu?

>>HUJAN melekatkan embun di jendela. Kamu menatap dari luar. Masuklah ke dalam, agar bayanganmu tak samar di pandanganku.

--Suara HUJAN malam ini, seperti kamu yang bercerita. Bisikkan di telingaku, kamu juga mencintaiku.

>>Langit yang redup karena HUJAN. Aku tak kehilangan arah. Cintamu menjadi cahaya.

--HUJAN berangin dingin. Hatiku tetap hangat, dicintaimu dengan sungguh.

>>HUJAN melunturkan debu yang melekat. Seperti salah yang termaafkan, di hadapanmu.

--HUJAN yang reda, tak mampu menyembunyikan cahaya. Kita tak mungkin ingkar, sadar saling mencintai.

>>HUJAN terakhir, hanya turun satu kali. Tak ada yang kedua dan lainnya lagi setelah aku teduh bersamamu.

--Aku mendengar suaramu di antara riak HUJAN. Aku mengenalimu. Aku menemukanmu. Namamu tak pernah tenggelam di sana. Di antara ratusan rintik yang jatuh.

>>Lalu apa yang membuatmu ragu?

HUJAN pagi ini, seperti HUJAN di masa lalu. Yang berbeda adalah, kamu menemaniku.
Kita menyembunyikan kaki kita di dalam selimut tebal. Menyesap cokelat panas, dari cangkir yang sama. Duduk di kursi rotan. Berbagi ruang yang sempit, dengan cinta yang besar...

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Dikala HUJAN mengguyur bumi disertai dentuman halilintar,seketika aku terbangun dari mimpi buruk itu.....arrghhh...

    Bagus banget kaka,ane suka novel2 kaka...salam kenal.

    BalasHapus