Review Novel: Kepingan Cinta Lalu oleh Helga Rif

By Robin Wijaya - November 30, 2012



Tapi, aku takut cinta seperti pelangi—yang indah terlihat, tetapi ternyata hanyalah ilusi
  
Saya mengenal Mbak Helga Rif dalam sebuah kompetisi menulis yang diadakan oleh GagasMedia, meskipun setelah event tersebut berakhir, kami hampir tidak pernah bertemu di dunia maya atau pun akun jejaring sosialnya untuk kemudian berkenalan dan mengobrol. Hingga akhirnya saya menemukan sebuah buku berjudul MENEMUKANMU bernama Helga Rif yang saya kenali sebagai teman sesama finalis dalam kompetisi tersebut dulu, dan ternyata penulis adalah memang orang yang sama.

Pertemuan dengan Kepingan Cinta Lalu juga bisa dibilang tidak sengaja. Saat berkunjung ke kantor GagasMedia saya melihat cover hijau ini tertempel di dinding redaksi dan memuat nama Mbak Helga di sana. Kali ini kami sudah kenalan dan saling mention kadang-kadang. Sehingga, sebelum Mbak Helga kasih-kasih bocoran soal novelnya, saya sudah tahu lebih dulu kalau novel keduanya akan terbit. Dan... saya pastikan untuk membacanya.

Tentang isi ceritanya? Ah, saya memang pelit untuk berbagi. Menurut saya mengetahui dengan membacanya sendiri pasti jauh lebih nikmat. Yang pasti, setting yang disajikan bertempat di Pulau Bali. Ada sedikit hal tentang konser MLTR (inget jaman-jaman SMP jadinya, hehehehe) yang menjadi awal kisah ini bermula. Dari sekian banyak novel terbitan Bukune yang sudah saya baca, Mbak Helga bukanlah penulis dengan gaya menulis yang njlimet oleh diksi. Penuturannya mengalir, dan bahasanya sangat sopan serta cenderung ber-bahasa Indonesia sekali. Hehehehe... Ada beberapa bagian yang flownya seolah lompat, tapi buat saya tak masalah. Saya selalu menyukai cerita yang dituturkan dengan logis, dan apa yang dijelaskan oleh Satira sebagai pencerita tunggal dalam novel ini bisa menggambarkan sebab akibat yang jelas.

Lalu bagaimana? Saya menunggu novel barunya, dan semoga kali ini nggak di Bali ya Mbak :D

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar