­
­

Janji

By Robin Wijaya - April 29, 2013
I owe the picture here Meski hanya sedetik, ketika dicintai aku merasa telah melewatkan hidup yang panjang bersamamu. Setidaknya, aku pernah jadi alasan untukmu tersenyum, ketika aku menempati sedikit ruang dalam hati dan pikiran. Atau ketika aku pernah jadi kata yang kau sebut sebagai rindu, yang menepikan malam dalam waktu penuh penantian. Sejauh apa kau ingat? Sedalam apa kau mengerti? Apakah cinta pernah jadi...

Continue Reading

  • Share:

Untuk Kamu: Pemenang Surat Balasan ROMA

By Robin Wijaya - April 22, 2013
surat balasan dari Noona Indri Dear Robin,        Surat yang kamu kirimkan bersama sebuah rasa, kini telah selesai ku baca. Aku merasa bodoh ketika kamu mampu membuatku menjawab 'iya' pada semua pertanyaan yang kamu tanyakan dulu di surat itu. Kenapa aku gampang sekali ditebak.Hah.          Pengingkaran akan cinta, aku juga pernah mengalaminya. Dulu. Dan aku (sedikit) menyesal mengapa...

Continue Reading

  • Share:

Percaya Dia Kembali

By Robin Wijaya - April 11, 2013
Ketika... jarimu menekan satu demi satu huruf yang mencipta kata. Dituliskan di sana olehmu, cinta tak pernah 'kalem'. Sederhana, mengundang senyum, lalu kita terlibat dalam percakapan dunia maya. @robinBIEwijaya jika cinta tak pernah 'kalem', biarkan dia santai saja. tak perlu bergegas memburu. cukup percaya dan menunggu. @pikihh_ aku bukannya menunggu, hanya jenuh jika cintaku tak menyatu. @robinBIEwijaya mari berbagi waktu, mengusir jenuh. mungkin...

Continue Reading

  • Share:

Aku Ingin Menjadi 'Hanya'

By Robin Wijaya - April 10, 2013
Ada satu kosa kata yg paling tepat untukmu. Kunamai dirimu 'janji'. Yang selalu mudah untuk diucapkan, tapi sangat sulit ditepati Bisa jadi kamu tak mengerti, berapa besar arti dan waktu yang dihabiskan dengan sia-sia. Cinta seringkali membuat kita salah melangkah. Dan anehnya, itu terjadi untuk kedua dan ketiga kalinya. Aku tak paham bagaimana caranya berlari. Untuk sekadar memunggungimu, dan mengatakan 'ya, lebih baik...

Continue Reading

  • Share:

Cinta Sendiri

By Robin Wijaya - April 07, 2013
Sesekali mestinya kita belajar dari sepi. Karena rindu telah jadi barang mahal dengan ketiadaanmu. Kalau rindu diibaratkan sebagai rumah. Perapian di ruang keluarga telah padam kini. Dingin, tanpa bayanganmu. Kita tak pernah bertemu di ujung jalan. Karena yang kau pilih adalah persimpangan. Meski kau pernah menuang cinta dalam gelas kaca. Isinya telah tandas. Pergi oleh retak kecewa di sana. Mungkin angin terlalu cepat...

Continue Reading

  • Share:

Bilang Pada Mantanmu

By Robin Wijaya - April 02, 2013
Bilang pada mantanmu, terima kasih telah mampir sejenak dalam hidupmu. Jangan urai benci karena dia meninggalkanmu kini. Bilang pada mantanmu, terima kasih telah meninggalkan jejak di hati. Bukan sebagai noda, tapi sebagai kenangan. Bilang pada mantanmu, terima kasih pernah menjadi hari tempat kamu menumpu rindu. Kalau sekarang dia pergi, setidaknya kamu tahu seperti apa rasanya ingin bertemu. Bilang pada mantanmu, terima kasih telah...

Continue Reading

  • Share: