Ya Sudahlah...

By Robin Wijaya - Januari 07, 2012

Kita bebas beropini. Menyampaikan sesuatu yang menjadi pandangan kita. Tapi ada kalanya, opini sering kali jadi boomerang yang malah berbalik menyerang diri kita sendiri.

Untuk beberapa hal, isi kepala kita mungkin sama dengan sekelompok orang. Tapi untuk beberapa hal yang lainnya, mungkin saja berbeda sama sekali. Dan untuk perbedaan tersebut, kita seringkali menyertakan emosi.

Emosi yang kemudian membuat kita meyampur adukkan banyak hal dalam opini kita sendiri. Emosi juga yang menimbulkan kabut tebal dalam pikiran, hingga kita sulit berpikir jernih. Pada akhirnya, tidak ada konklusi, tidak ada kesepakatan untuk saling mengerti dan menghargai opini masing-masing.

Untuk satu dan dua hal, saya sering berkata, "ya sudahlah..."

Bukan. Bukan karena pasrah. Bukan karena menyerah.
Hanya saja, kadang kita tidak bisa memaksakan opini kita untuk diterima oleh orang lain meskipun opini tersebut kita anggap benar.
Setiap orang pada dasarnya punya pola pikir yang berbeda, punya cara menyimpulkan yang berbeda, punya cara memandang sebuah masalah dengan berbeda. Yup, we are special creature. Bahkan kembar identik pun masih memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Apalagi segudang manusia di dunia.

So, untuk satu dan dua hal saya harus bilang, "ya sudahlah..."
Tidak bisa memaksakan, tidak bisa juga menyalahkan. Mungkin, kita hanya perlu menempatkan diri kita dalam posisi mereka, melihat dengan cara mereka, berpikir dengan cara mereka. Dan pada akhirnya, kalo kita berpikir itu benar, bisa jadi itu salah. Kalau kita berpikir itu salah, bisa jadi menurut mereka itu benar.

Jadi.
Ya sudahlah...

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar