What If

By Robin Wijaya - Januari 07, 2012



Ini akan terjadi sebagai mana mestinya.
Kau berjanji, dan aku percaya.
Segalanya terlihat sempurna. Caramu meyakinkanku, caramu berjanji.
Hingga aku bertanya, "ada kah alasan untuk berpaling?"
Dan kau tak pernah menjawabnya dengan kata.
Kau melakukan sesuatu yang membuatku percaya.
Kau setia, kau kembali, selalu.

Tapi benar kah cinta bertahan?
Jika angin saja bisa merobohkan pohon yang kokoh.
Terlebih hati, yang tak pernah bisa memilih siapa yang datang dan pergi.

Kemudian..., percaya bukan lagi sebuah kata yang muncul di antara kita.

Siapa mau berbagi. Untuk dia yang kau bilang sekedar mampir.
Karena cinta berarti satu dan selamanya.
Karena cinta yang sejati, tidak pernah dihuni tiga orang di dalamnya.
Aku tak pernah mau.
Aku tak pernah sanggup.

Seharusnya kau membuatku tetap percaya.
Bukan dengan caramu bermain hati seperti ini.
Jika aku bertanya:
Pernah kah kau membayangkan jadi aku dan harus kehilangan selamanya?
Apa jawabanmu?

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar